Halaman

Minggu, 25 November 2012

SORBANWALI - Kawasan agropolitan terpadu



Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan pada wiayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang ditujukan adanya keterkaitan fungsional dan herarchi keruangan satuan sitem pemukiman dan sitem agrobisnis.(Undang-undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 1 ayat 24.) Untuk itu agropolitan merupakan pendekatan pembangunan melalui gerakan masyarakat dalam membangun ekonomi berbasis pertanian (agribisnis) secara terpadu dan berkelanjutan pada kawasan terpilih melalui pengembangan infra struktur pedesaan yang mampu melayani, mendorong dan memacu pembangunan pertania di wilayah sekitarnya.
Kawasan SORBANWALI merupakan kawasan agropolitan di wilayah Kabupaten batang yang meliputi 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Tersono, Kecamatan Reban, Kecamatan Bawang dan Kecamatan Limpung.

Geografi 
Kawasan Sorbanwali yang letaknya di bagian tenggara Kabupaten Batang memilik kontur tanah yang miring di sebelah utara  berbatasan dengan Kecamatan Banyuputih dan Kecamatan Gringsing, sebelah timur Kabupaten Kendal,  sebelah selatan Gunung Perahu dan Dataran Tinggi Dieng, sebelah barat  Kecamatan Blado dan Kecamatan Subah.
Suhu udara di bagian utara sedang tidak terlalu panas, sedangkan di sebelah selatan bersuhu sejuk hingga dingin.

Pemerintahan 
Kawasan Agropolitan Sorbanwali terdiri dari 4 kecamatan:

Kecamatan Tersono : 20 desa. 1. Banteng, 2. Boja,  3. Boja, 4. Harjowinangun Barat, 5.Harjowinangun Timur, 6.Kebumen, 7.Kranggan, 8. Margosono, 9.Plosowangi, 10.Pujut, 11.Rejosari Barat, 12. Rejosari Timur, 13. Satriyan, 14.Sendang, 15. Sidalang, 16.Sumurbanger, 17.Tanjungsasri, 18.Tegalombo, 19. Tersono, 20.Wanar.














Kecamatan Reban : 19 desa. 1. Adinuso, 2. Cablikan, 3. Kalisari, 4.Karanganyar, 5.Kepundung, 6.Kumesu, 7. Mojotengah, 8.Ngadirojo, 9,Ngroto, 10.Pecet, 11.Padomasan, 12. Polodoro, 13.Reban, 14. Semampir, 15. Sojomerto, 16.Sukomangli, 17. Tambakboyo, 18. Wonorojo, 19.Wonosobo










Kecamatan Bawang : 20 desa. 1.Bawang, 2. Candigugur, 3.Candirejo, 4.Deles, 5. Getas, 6.Gunugsari, 7.Jambangan, 8.Jlamprang, 9. Kalirejo, 10.Kebaturan, 11.Pengempon, 12.Pasusukan, 13.Pranten, 14.Purbo, 15.Sangubanyu, 16.Sibebek, 17. Sidoharjo, 18.Soka, 19,Surjo, 20.Wonosari.














Kecamatan Limpung : 17 desa, 1. Amongrogo, 2. Babadan, 3. Dlisen, 4. Donorejo, 5.Kalisalak, 6.Kepuh, 7.Limpung, 8.Lobang, 9.Ngaliyan, 10.Plumbon, 11.Pungangan, 12.Rowosari, 13. Sempu, 14.Sidomulyo, 15.Sukorejo, 16.Tembok, 17.Wonokerso.





Ekonomi
  • Pertanian   : Sebagai kawasan agropolitan, pertanian merupakan pilar utama ekonomi kawasan Sorbanwali. Komoditas unggulan bagian selatan adalah teh dan bawang daun. Kebun teh rakyat banyak di daerah Kecamatan Bawang dikelola bersama oleh Kelompok Tani  yang membina dalam proses produksi dan pemasaran. Komoditas unggulan Kecamatan Limpung adalah emping mlinjo dengan sentra pengrajin di desa Ngaliyan, Plumbon dan Amongrogo. Di desa Plumbon diproduksi emping klethuk dengan aneka rasa. Emping mlinjo ini telah menembus pasar mancanegara. Namun disayangkan peremajaan tanaman mlinjo sebagai bahan baku emping kurang mendapat perhatian yang serius sehingga produksinya menurun mengakibatkan harus mendatangkan lebih banyak bahan baku dari luar daerah.
  • Peternakan  : Di wilayah desa Sangubanyu Kecamatan Bawang sebelah timur terdapat sentra peternakan ayam yang dikelola oleh para pengusaha.Selain itu usaha ternak ayam pedaging yang dikelola oleh masyarakat menyebar di seluruh kecamatan.Usaha ternak sapi dan kambing/domba diusahakn oleh para petani sebagai usaha sampingan.
  • Kehutanan dan perkebunan  :  Di Kawasan Sorbanwali  tersebar hutan dan kebun rakyat  yang ditanami dengan tanaman keras seperti mlinjo, teh, kopi, kakao,buah-buahan, petai dls. di samping itu yang sekarang masih menjadi  trend di masyarakat adlah tanaman sengon. Usaha penggergajian dan perdagangan kayu sengon banyak terdapat di sepanjang jalan raya di kawasan ini. Usaha pembibitan sengon terdapat di desa Babadan , Rejosari Barat dan Amongrogo.
  • Perikanan   : Untuk meningkatkan usaha peternakan oleh Pemkab Batang diadakan kolam pembibitan ikan di Sojomerto Kecamatan Reban. Kelompok tani pengusah lele terdapat di desa Tembok Kecamatan Limpung. Sektor perikanan  belum berkembang karena ketersediaan air yang tidak pasti.
  • Perindustrian  :  Industri kerajinan konveksi dan bordir terdapat di desa Adinuso Kecamatan Reban dan Desa Donorejo Kecamatan. Di Limpung  terdapat usaha konveksi yang memproduksi masker yang hasilnya dikirim ke Korea Selatan untuk diberi label merk dagang disana. Di Amongrogo terdapar pengusaha yang  memproduksi pupuk organik cair yang pemasaran produknya sampai di daerah Lampung, Sumsel dan Kalimantan.
  • Perdagangan   : Limpung merupakan pusat perdagangan  hasil pertanian di kawasan ini, disini terdapat pasar buah (pisang dan nangka) dan pasar hewan yang dijadikan tempat kulakan oleh para pedagang dariluar daerah. Perwakilan dealer sepeda motor, barang elektonika, meubel dan toko bahan bangunan banyak terdapat di Limpung. Pasar khusus sayur dan kentang ada di kota Bawang merupakan tempat pemasaran sayuran hasil petani setempat juga yang berasal dari Kabupaten Kendal dan daerah Dieng Kabupaten Wonosobo .
  • Lembaga Keuangan dan Perbankan : Kegiatan ekonomi dan perdagangan tidak lepas dari peran lembaga keuangan dan perbankan. Di keempat kecamatan telah ada kantor unit BRI dan lembaga keuangan yang lain.  Di Limpung terdapat perwakilan bank-bank besar seperti Bank Mandiri, Bank BNI,Bank Jateng, Bank Danamon dan Kospin Jasa, juga terdat banyak lembaga keuangan dan koperasi simpan pinjam yang beroperasi.
Transportasi dan telekomunikasi
  • Sarana dan prasarana transportasi telah menjangkau hampi seluruh desa yang ada, angkutan umum perdesaan telah menjangkau ke seluruh pelosok wilayah, hanya ada beberapa desa yang belum terjangkau oleh angkutan umum perdesaan.
  • Sarana telekomunikasi telah tersedia telepon kabel di empat kecamatan yang ada; seluruh wilayah dapat menerima signyal telepon selulair.
Sosial budaya
  • Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, kehidupan beragama cukup kental mewarnai kehidupan sehari-hari. Terdapat pondok pesantren yang cukup besar di Nglawen Bawang, di desa Plumbon dan Delisen Limpung.
  • Bidang pendidikan masih perlu ditingkatkan, karena ternyata belum semua tamatan SLTP dapat melanjutkan ke jenjang SLTA.
  • Kesenian rakyat yang berkembang adalah kuda lumping/barongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar