Halaman

Selasa, 27 November 2012

20 Cara Meningkatkan Kwalitas Pelaksanaan



  1. Targetkan kualitas, bukan kwantitas Ada kebiasaan dalam pelaksanaan proyek PNPM adalah mengejar target volume fisik  karena ada anggapan bahwa PNPM sebagai kesempatan untuk  membangun prasarana yang dibutuhkan.
  2. Tegas dari awal - Pengawas cenderung untuk membiarkan pekerjaan yang kurang baik pada awal pekerjaan konstruksi, padahal ini akan mempersulit usaha untuk meningkatkan kualitas. Lebih baik mulai dengan sangat ketat dari awal.
  3. Manfaatkan musim kemarau - Pelaksanaan pekerjaan, pengangkutan bahan dan alat, pemadatan tanah  lebih mudah dikerjakan pada musim kemarau.
  4. Mulai dengan penyuluhan - Sebelum kegiatan dimulai, diawali dengan penyuluhan kepada  seluruh masyarakat yang akan terlibat dalam pelaksanaan. Isi penyuluhan meliputi paraturan dalam PNPM, prinsip kualitas dan transparan, peranan TPK dan konsultan serta pengawas, dan langkah-langkah dalam pelaksanaan.
  5. Pelatihan dan bimbingan secara kontinyu - Karena tenaga kerja yang kurang trampil da TPK belum memiliki ketrampilan dan pengelolaan pembangunan prasarana, maka perlu diadakan pelaihan secara kontinyu. Peningkatan kemampuan masyarakat dan TPK adalah salah satu tujuan PNPM. Pemanfaatan Buku Bimbingan mutlak digunakan. 
  6. Pemeriksaan desain - Teliti dan cermati desain dan RAB sebelum dimasukkan dalam Surat Penetapan Camat. Kejelasan dan lelengkapan gambar, perhitungan volume, kewajaran harga,dan penggunaan alat berat harus sudah diperhitungakan dengan tepat.
  7. Laksanakan trial saat akan mulai pelaksanaan proyek - Trial adalah cara yang tepet digunakan untuk melatih masyarakat untuk meningkatkan konstruksi. Dalam pelaksanaan trial contoh harus benar-benar dibuat  sesuai dengan  persyaratan teknis, karena contoh merupakan  batas minimal yang harus dicapai.
  8. Beli alat-alat yang bermutu - Penghematan biaya untuk pengadaan peralatan sering menjadi penghematan palsu, karena mempengaruhi produktivitas dan kualitas konstruksi. Alat yang dibeli harus berkwalitas tinggi agar tahan lama dam memudahkan pekerjaan.
  9. Ketat dalam penerimaan bahan  - Bahan harus sesuai dengan spesifikasi , mutu dan volume harus tidak boleh berkurang. Tim "Checker" harus teliti  dan tegas dalam  mengecek bahan yang dikirim oleh pemasok.
  10. Melakukan sertifikasi -  Sertifikasi adalah cara yang tepat untuk meningkatkan mutu konstruksi. Setiap pekerjaan dinilai, pekerjaan yang dinilai sesuai dapat langsung dibayar, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu. Kemjuan fisik harus sesuai dana yang telah diterima.
  11. Mengembangkan kader teknis  - Kader teknis dipilih masyarakat untuk membantu konsultan pendamping di lapangan. Kader tehnis adalah seseorang yang berbakat teknis dan administrasi serta memiliki kemauan belajar yang tinggi, selain mengikuti setiap jenis pelatihan yang diselenggarakan.
  12. Segera laporkan  masalah - Apabila ada masalah yang timbul segera laporkan kepada PJOK  agar segera diselesaiakan.
  13. Pemeriksaan kualitas fisik  - Laksanakan pemeriksaan sesuai petunjuk yang ada, gunakan beberapa macam formulir pemeriksaan.
  14. Patok harus dipasang dan dimanfaatkan - Patok dipasang untuk membantu pekerja yang membangun suatu prasaran sesuai rencana agar dimensi tidak berubah dan rute tidak berpindah.
  15. Orang lapangan harus pegang gambarGambar desain harus sebagai pegangan pelaku, dan pada saat selesai disimpan dengan baik.
  16. Segera membuat berita acara revisi bila ada perubahan  - Perubahan adalah sesuatu yang biasa dan wajar , tetapi perlu didokumentasikan agar dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif. 
  17. Pengeluaran langsung dibukukan - Pekerjaan dapat dikelola  dengan baik jika pengeluaran dana dikendalikan dengan baik, dan pengendalian ini dimulai dari pencatatan  seluruh penerimaan dan pengeluaran du buku kas. Pengelola dapat dengan mudah mengetahui sisa dana yang masih ada dan berapa jumlah dana yang dipakai untuk segala transaksi.
  18. Penggunaan alat berat harus rasional  - Penggunaan alat berat harus dapat dipertanggung jawabkan, ada dasar perhitungan jam pemakaian dan biaya, secara teknis alat berat betu-betul diperlukan dan wajar.
  19. Hal yang disupervisi harus berdasarkan sistem pembayaran -  Jika tenaga kerja dibayar dengan sistem harian produktivitas harus diawasi dengan baik. Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem borongan, kualitas harus diawasi dengan baik, karena pembayaran tergantung pencapaian target bagaimapun kualitasnya.
  20. Hukum teknis tidak boleh dikompromikan  - Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan bestek tidak boleh dikompromikan untuk mengatasi kekurangan anggaran proyek. 


Sumber : Materi pelatihan TOT Ruang Belajar Masyarakat Kab. Batang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar